Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan proses booting itu? Langkah awal
dalam mengoperasikan komputer adalah proses booting. Proses booting adalah
suatu proses yang terjadi pada saat seseorang menghidupkan komputer, dimana
masuknya arus listrik ke dalam peralatan komputer dan kemudian sistem memeriksa
ada atau tidaknya perangkat keras ( hardware ) yang terhubung pada komputer,
agar komputer dapat berkomunikasi dengan pengguna (user).
BAGAIMANA TAHAP-TAHAP TERJADINYA PROSES
BOOTING??
Tahap awal pada proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah
bootsrap loader. Bootsrap loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS
sesaat setelah booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem
operasi, serta bertujuan untuk melacak semua alat input dan alat output yang
terpasang atau terhubung pada komputer.. Dalam beberapa sistem, terdapat
bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader Linux,
Berbeda juga dengan bootloader BSD.
Secara umum, gambaran tahapan-tahapan yang terjadi pada proses booting
adalah sebagai berikut:
1.
Saat komputer dihidupkan, memorinya
masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh prosesor. Oleh
karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat tertentu di BIOS (
Basic Input Output System) ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi
jump yang menuju kealamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, prosesor menjalankan
Power On Self Test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang terhubung pada
komputer.
2.
Setelah itu, BIOS mencari Video Card.
Secara khusus dia mencari BIOS milik Video Card. Kemudian sistem BIOS
menjalankan Video Card BIOS. Barulah sesudah itu, Video Card di inisalisasi.
3.
Kemudian BIOS memeriksa ROM pada
hardware yang lain, apakah memiliki BIOS yang tersediri apakah tidak. Jika ya,
maka akan dieksekusi juga.
4.
Lalu BIOS melakukan pemeriksaan lagi,
misalnya memeriksa besar memori dan jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa
hardware yang lain, seperti disk. Lalu dia mencari disk dimana proses boot bisa
dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard disk,
atau floppy disk.
Pada windows, proses start up booting dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
MBR (Master Boot Record) adalah sebuah
program yang sangat kecil yang terdapat pada sector pertama hardisk, MBR
kemudian me-load suatu program bernama NTLDR ke dalam memori.
2.
NTLDR kemudian memindahkan komputer ke
“flat memory model” (bypassing the 640KB memory restrictions placed on PCs)
kemudian membaca file BOOT.INI.
3.
Jika komputer mempunyai beberapa partisi
yang bootable, NTLDR akan menggunakan informasi yang terdapat pada file BOOT.INI untuk menampilkan pilihan boot, apabila hanya
terinstall windows xp saja maka tampilan menu akan dilewati dan windows akan
me-load windows xp.
4.
Sebelum meload windows xp, NTLDR membuka
program lain ke dalam memory yang disebutNDETEC.COM. File ini
melakukan pengecekan semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware
ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke
NTLDR.
5.
NTLDR kemudian berusaha me-load versi
Windows XP yang dipilih pada step 3. Hal ini dilakukan dengan menemukan file
NTOSKRNL pada folder System32 yang terdapat pada directory windows xp .
NTOSKRNL adalah program utama pada system operasi windows yaitu sebuah “kernel”
Setelah kernel tersebut di-load ke memory, NTLDR passes control of the boot
process to the kernel and to another file named HAL.DLL. HAL.DLL controls Windows’ famous hardware abstraction
layer (HAL)
6.
NTOSKRNL kemudia menangani proses boot
selanjutnya. Langkah pertama adalah meload beberapa “low-level system drivers”.
Kemudian NTOSKRNL me-load semua file-file yang dibutuhkan untuk membuat “core”
sistem operasi windows xp.
7.
Kemudian, Windows akan memverifikasi
apakah terdapat lebih dari satu konfigurasi hardware profile pada komputer,
kalau terdapat lebih dari satu hardware profile windows akan menampilkan menu
pilihan, tetapi apabila hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung
me-load default profile.
8.
Sesudah windows mengenali hardware
profile yang digunakan, windows kemudian me-load semua device driver untuk
semua hardware yang terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor
menampilkan “Welcome To Windows XP boot screen”.
9.
Terakhir windows menjalankan semua
service yang dijadwalkan secara otomatis. Pada saat ini tampilan monitor
menampilkan “logon screen”.
Dan berdasarkan prosesnya, booting dapat dikenali dengan beberapa jenis,
yaitu:
1.
Cold Boot → Boot (proses menghidupkan
komputer) yang terjadi pada saat komputer dalam keadaan mati. Cold boot
dilakukan dengan cara menghidupkan komputer dengan menekan tombol switch
power. Booting dingin mendaur ulang akses memori acak komputer sekaligus juga
menghapus virus-virus yang mungkin berada dalam memori sebelumnya.
2.
Warm Boot → Boot (proses menghidupkan
komputer) yang terjadi pada saat komputer dialiri listrik kembali dan listrik
dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan mengulang kembali proses komputer dari
awal. Warm Boot ini biasanya terjadi disebabkan oleh software crash atau
terjadi pengaturan ulang dari sistem. Atau Warm boot bisa juga diartikan
mengaktifkan kembali tanpa harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan
menekan tombol reset, atau memencet sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem
operasi Disk Operating System (DOS). Me-restart komputer dengan menekan
Ctrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart. Booting panas ini dapat
dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.
3.
Soft Boot → Boot (proses
menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.
4.
Hard Boot → Boot (proses menghidupkan
komputer) yang dilakukan dengan cara dipaksa.
5.
ReBoot → Peristiwa mengulang kembali
sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh beberapa hal, antara lain seperti
sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, atau terjadi perubahan setting dalam
sistem.
MENGAPA PERANAN BIOS SANGAT PENTING
DALAM PROSES BOOTING ??
Istilah BIOS (Basic Input Output System ) pertama kali muncul dalam sistem
operasi CP/M yang merupakan salah datu bagian dari CP/M yang dimuat pada saat
proses booting dimulai. BIOS berhadapan langsung dengan perangkat keras
(beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam
ROM). Kebanyakan, versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut “IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS) atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang
berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
BIOS menyediakan komunikasi antarmuka tingkat rendah, dan dapat
mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena
kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan
bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
BIOS dalam sistem komputerIBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis
keluarga prosesorIntel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang
mampu melakukan hal-hal berikut:
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam
proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST).
2.Memuat dan menjalankan sistem operasi.
3.Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer
(tanggal,waktu,konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting,
kinerja, serta kestabilan komputer).
4.Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturanperangkat
keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
Demikianlah artikel singkat yang saya rangkum mengenai proses booting (
booting process ), semoga bermanfaat bagi anda.
0 komentar:
Posting Komentar